Perkembangan Industri Chatbot Berbasis Kecerdasan Buatan di Indonesia

Industri Chatbot – Sejak awal mulanya di tahun 1940-an, kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat dan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. AI merupakan sistem komputer yang mampu belajar, bernalar, mengoreksi, dan meniru cara berpikir manusia dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan.

Kehadiran AI mendorong lahirnya teknologi-teknologi canggih seperti big data, robotika, mobil swakemudi, Internet of Things (IoT), dan chatbot. Riset Global Survey The State of AI in 2021 milik McKinsey menunjukkan bahwa tingkat adopsi machine learning, computer vision, dan natural language processing (NLP) mencapai 57% di tahun 2021, meningkat 45% dari tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan AI semakin meluas dan manfaatnya mulai dirasakan oleh banyak pihak, terutama para pelaku usaha.

Industri Chatbot Berbasis Kecerdasan Buatan

Kata.ai, perusahaan pengembang teknologi AI dan NLP dari Indonesia, memprediksikan bahwa penggunaan chatbot akan memberikan dampak positif bagi banyak industri di tahun 2022. Fungsi chatbot akan memberikan layanan maksimal kepada konsumen di berbagai bidang.

Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai, mengatakan bahwa kemampuan teknologi AI terus berkembang pesat. Tingginya tingkat adopsi AI menunjukkan implikasi positif bagi banyak industri, salah satunya melalui teknologi chatbot. Dengan menggunakan chatbot, perusahaan dapat memetakan fungsi-fungsi yang dapat diakomodasi oleh teknologi ini, terutama yang berkaitan langsung dengan konsumen.

“Perubahan gaya konsumsi konsumen menuntut banyak industri untuk memberikan layanan maksimal, cepat, dan responsif,” jelas Irzan. Chatbot menjadi solusi tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut, memberikan layanan yang lebih personal dan efisien kepada konsumen.

Chatbot, sebuah teknologi yang memungkinkan interaksi simulasi antara manusia dan komputer, telah menjadi tren yang kian populer di Indonesia. Berbagai perusahaan, dari sektor perbankan hingga telekomunikasi dan retail, mulai mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi bisnis.

Perusahaan-perusahaan yang Telah Mengadopsi Chatbot

Di Indonesia, beberapa perusahaan ternama yang telah menggunakan chatbot antara lain:

  • Perbankan: BCA (Vira), BRI (Sabrina), BNI (Cinta), Bank Mandiri (Mita), dan Bank Indonesia (LISA).
  • Telekomunikasi: Telkomsel (Veronika), XL Axiata (Maya).
  • Retail: Unilever Indonesia (Jemma), Alfamart (Shalma).
  • Lainnya: Angkasa Pura II (Tasya), Pos Indonesia (Vida), Electronic City, Toyota Astra Finance, Mandiri Taspen, Prodia, Kemnaker, Rumah Zakat, Kalbe Family, Tiket.com, Skyscanner, Zomato, BAF, Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, XTRANS, Day Trans, Baraya Travel, dan Bimo Trans.

Peran Chatbot dalam Penanganan Covid-19

Teknologi chatbot juga berperan dalam penanganan Covid-19. Chatbot digunakan untuk:

  • Menyediakan FAQ real-time terkait informasi terkini dan pelayanan rumah sakit.
  • Memberikan layanan self-diagnosis.
  • Mendeteksi CT scan.

Penggunaan teknologi AI dalam chatbot memungkinkan informasi yang lebih cepat dan padat bagi tenaga medis profesional untuk menangani pasien lebih lanjut.

Tantangan Penerapan Chatbot di UMKM

Meskipun chatbot terbukti bermanfaat, penggunaannya masih didominasi oleh perusahaan besar. Hasil survei Pancake menunjukkan bahwa baru 15% pelaku UMKM yang menggunakan chatbot. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kekhawatiran tidak memiliki pengetahuan teknis untuk mengoperasikannya (40%).
  • Tidak tahu bagaimana menerapkannya (30%).
  • Kekhawatiran akan biaya yang perlu ditanggung (30%).

Asisten Canggih Berbasis Kecerdasan Buatan

Chatbot, atau asisten virtual, adalah alat canggih yang dirancang untuk menyederhanakan interaksi antara manusia dan komputer. Didukung oleh kecerdasan buatan, chatbot mampu mensimulasikan percakapan dengan pengguna dalam bahasa alami melalui berbagai platform seperti aplikasi perpesanan, situs web, aplikasi seluler, dan bahkan telepon.

Chatbot: Interaksi Canggih Manusia dan Mesin

Teknologi chatbot dianggap sebagai salah satu bentuk interaksi paling menjanjikan antara manusia dan mesin. Chatbot dapat diprogram untuk menjawab pertanyaan umum dari pelanggan dengan tepat, menggantikan peran customer service dalam beberapa hal.

Meningkatkan Penjualan dengan Chatbot

Di bidang e-commerce, chatbot dapat menjadi asisten belanja yang handal untuk meningkatkan penjualan. Chatbot dapat bertindak layaknya tenaga penjualan, memperkenalkan produk dan layanan, mencarikan produk yang diinginkan pelanggan, mencatat pesanan, dan banyak lagi.

Keuntungan Chatbot bagi Pengusaha

Penggunaan chatbot membawa banyak keuntungan bagi pengusaha, terutama dalam hal operasional usaha. Chatbot memungkinkan otomasi berbagai kebutuhan operasional tanpa memerlukan banyak customer service.

Chatbot: Cepat, Responsif, dan Praktis

Didukung oleh kecerdasan buatan, chatbot menawarkan kepraktisan, kecepatan, dan responsivitas. Diprogram sesuai kebutuhan, chatbot dapat melayani berbagai kebutuhan konsumen dengan cepat dan mudah dimengerti.

Manfaat Chatbot untuk Bisnis

Penggunaan chatbot terbukti dapat meningkatkan kepuasan konsumen, menghadirkan layanan 24/7 tanpa lembur karyawan, bekerja secara sistematis, membantu pertumbuhan bisnis, dan memberikan energi tak terbatas.

Kesimpulan

Chatbot adalah asisten canggih yang menawarkan solusi inovatif untuk berbagai kebutuhan, baik bagi konsumen maupun pengusaha. Kemampuannya yang beragam dan fleksibel menjadikannya alat yang esensial untuk meningkatkan efisiensi, kepuasan pelanggan, dan pertumbuhan bisnis di era digital ini.

Chatbot merupakan teknologi yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi bisnis di berbagai sektor industri. Meskipun masih ada beberapa tantangan, seperti biaya dan pengetahuan teknis, chatbot diprediksi akan semakin populer dan diadopsi oleh lebih banyak perusahaan di masa depan, termasuk UMKM.